Minggu, 09 Januari 2011

PENGGANTIAN METAL PADA SENDI LUTUT

TOTAL KNEE REPLACEMENT


Total Knee Replacement (TKR) adalah prosedur operasi penggantian sendi lutut yang tidak normal dengan material buatan. Tipe dari sendi lutut adalah hinge joint atau sendi engsel dimana pada sendi inilah yang memfasilitasi sebuah gerakan yang terjadi pada paha dan anggota gerak tubuh bawah. Tulang paha atau femur berbatasan langsung dengan tulang yang besar pada anggota gerak bawah/tibia pada sendi lutut ini. Pada TKR akhir dari tulang femur ini akan dibuang dan diganti dengan metal shell dan ujung dari tibia juga akan diganti dengan metal stem dan diantara keduanya dihubungkan dengan plastik sebagai peredam gerakan. Tergantung dari kondisi tempurung lutut pasien biasanya di belakang tempurung lutut juga ditambahkan plastik.
Ligament crusiatum posterior adalah jaringan yang menstabilkan sendi lutut dimana ligament ini berfungsi mencegah anggota gerak bawah bergeser ke belakang ketika terjadi gerakan pada femur dan tibia. Dan pada TKR ini ligament akan disesuaikan dengan bentuk material buatan yang ada apakah dibiarkan saja atau dikurangi atau malah ditambah tergantung dari material buatannya dengan melihat untung dan ruginya penambahan atau pengurangan tersebut.
undefinedUntuk itu perlu persiapan yang matang ketika anda memutuskan untuk mengganti sendi lutut anda. Fisioterapi akan membantu mendesign latihan anda pada saat sebelum operasi dan sesudah operasi. Fisioterapi juga mempercepat proses rehabilitasi untuk aktivitas fungsional yang mandiri.

ELECTRICAL STIMULASI


undefined
Definisi :    Electrical Stimulasi menggunakan arus listrik untuk menyebabkan otot tunggal atau sekelompok otot untuk kontraksi. Dengan menempatkan elektroda pada kulit di berbagai lokasi terapis fisik dapat merekrut serat otot yang sesuai. Persetujuan otot melalui rangsangan listrik membantu memperkuat otot terpengaruh. Terapis fisik dapat mengubah setting saat ini untuk memungkinkan kontraksi otot kuat atau lembut. Seiring dengan meningkatnya kekuatan otot, kontraksi otot juga meningkatkan suplai darah ke daerah yang membantu dalam penyembuhan.
Cara Pakai :     Cara kerja stimulasi otak dimulai ketika dokter menanamkan alat elektroda. Alat ini akan mengirimkan stimulasi elektronik ke bagian-bagian otak yang spesifik yang berguna mengurangi gerakan dan gemetaran yang biasanya diderita penderita parkinson. Pasien yang telah menjalani terapi stimulasi otak rata-rata tua. Menurut studi tersebut sekitar 25 persen daripada 250 pasien yang telah menjalani terapi berusia 70 tahun atau bahkan lebih tua.

Fungsi alat :
      Fasilitas kontraksi otot
      Mendidik fungsi otot yang baru
      Melatih otot-otot paralysis
      Mengurangi nyeri pada jaringan syaraf
      Stimulasi pada sensoris
      Memberikan kontraksi otot inervated
      Sinusoidal, stimulasi pada otot denervated
      Diadinamik dan Interferensi, merangsang saraf bermyelin tebal

Efek Samping :    Namun stimulasi otak bagi penderita parkinson bukan tanpa efek samping. Dari hasil studi memperlihatkan terapi itu dapat mengakibatkan depresi, infeksi atau masalah jantung. Meskipun semua efek samping itu bisa disembuhkan, seorang pasien yang menjalani terapi otak meninggal.

ALAT FISIOTERAPI
Alat ini dapat digolongkan dalam alat-alat fisioterapi karena alat ini menggunakan teknologi acu-pressure atau salah satu alat pemijatan yang mengkhusus pada telapak kaki. Alat ini berfungsi untuk memperlancar peredaran darah dan merelaksasikan telapak kaki yang lelah
Pada alat ini terdapat dua buah cekungan sebagai tempat untuk menempatkan telapak kaki, alat pemijat ini dibuat bergerigi dan kemudian dilapisi kain yang lembut agar terasa nyaman pada saat digunakan.
Terdapat 6 tombol pada sisi kanan alat ini. Tombol-tombol tersebut adalah tombol power, dan 5 tombol pengatur mode pemijatan serta kecepatan

PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN OSTEOPOROSIS

Osteoporosis adalah penyakit skeletal (kerangka tubuh) yang mempunyai karakteristik yaitu hilangnya masa tulang yang parah, dan ini bisa menyebabkan patah tulang, terutama pada wanita yang telah mengalami menopause. Bagaimanapun, dengan memperkuat tulang anda, memperlambat kehilangan masa tulang, dan menghindari jatuh, anda dapat membantu mencegah atau memperbaiki kondisi dan terhindar dari patah tulang.

Diet (pengaturan pola makan)
Pencegahan dan pengobatan osteoporosis dapat dimulai dengan pengaturan pola makan yang tepat. Pastikan bahwa anda mendapatkan kalsium dan vitamin D yang cukup setiap hari sebagai permulaan yang bagus. Kalsium membantu tubuh anda untuk membentuk tulang, dan vitamin D membantu tubuh anda untuk bisa mengabsorbsi kalsium. Kalsium dapat anda temukan pada produk-produk pengolah susu (seperti, susu, keju, yogurt dan es krim); pada ikan salmon dan sarden dengan tulang; pada sayuran yang berdaun hijau gelap (seperti, kangkung, bayam dan brokoli); pda pada makanan yang ditambahi kalsium, seperti jus jeruk. pemasukan kalsium yang direkomentasikan oleh Yayasan Osteoporosis Nasional untuk kita konsumsi setiap harinya antara lain:

800 mg untuk anak-anak usia 1-11 tahun
1200 mg untuk usia 11-24 tahun
1000 mg untuk dewasa
1200 mg untuk ibu hamil dan menyusui
1500 mg untuk wanita paska menopause diluar estrogen.

Beberapa makanan suplemen dapat menyediakan kalsium yang dibutuhkan. Jika anda membutuhkan tambahan suplemen, pilihlah dengan hati-hati. Hindarilah suplemen tepung tulang dan dolomit karena mungkin terdapat timah di dalamnya.
Anda membutuhkan paling tidak 400 international unit (IU) vitamin D tiap hari. Anda bisa mendapatkannya dengan menkonsumsi multivitamin; berjemur pada sinar matahari pagi selama 30-60 menit, atau mengkonsumsi makanan yang terdapat vitamin D-nya, seperti susu pembangun (menyediakan 100 IU tiap gelasnya) atau salmon (menyediakan 425 IU tiap 3 ouns). Walaupun vitamin D dengan jumlah yang tepat bisa membantu tubuh anda dalam mengabsorbsi kalsium, juga bisa berbahaya jika anda mengkonsumsinya dengan jumlah yang berlebihan.


Latihan/Olah ragaAnda juga dapat membantu mengurangi resiko berkembangnya osteoporosis dengan melakukan latihan yang teratur. Lagi pula, latihan, merupakan bagian dari terapi untuk osteoporosis, menstabilisasi kepadatan tulang dan membantu mengurangi resiko terjadinya patah tulang. Program latihan rutin anda harus juga termasuk latiha penumpuan berat badan dan latihan pembebanan yang memperkuat tulang dan otot. Termasuk latihan penumpuan berat badan adalah diantaranya seperti berjalan, berlari, senam, dan pekerjaan rumah. Latihan pembebanan diantaranya latihan beban, dan push up. Anda harus mengikuti program latihan paling tidak tiga samapi empat kali per minggu. Ingatlah selalu untuk berkonsultasi dengan terapis anda sebelum memulai program latihan apapun. Mereka dapat membantu anda untuk menciptakan program yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anda.

Pengobatan
Dokter anda mungkin meresepkan beberapa variasi oabt yang dapat membantu memperlambat kehilangan masa tulang sehingga tubuh anda dapat membangun tulang baru sebagai pengganti tulang anda yang hilang. Saat ini departemen kesehatan telah menyetujui estrogen, alendronate, raloxifene, risedronate, dan calsitonin dapat membantu dalam terapi osteoporosis. Terapi hormone pengganti untuk menggantikan estrogen merupakan salah satu pilihan yang paling berharga untuk wanita sebagai pengobatan. Dalam tambahan terapi untuk kehilangan masa tulang, manfaat terapi ini diantaranya teramasuk mengurangi resiko penyakit jantung dan mengurangi gejala-gejala menopause. Sayangnya, beberapa wanita tidak dapat atau tidak akan mengkonsumsi estrogen karena adanya efek samping (seperti nyeri buah dada, muka bengkak, dan perdarahan vagina), beberapa factor resiko (seperti kanker endometrial [lapisan uterus], kanker buah dada, atau kanker uterus), atau beberapa masalah lain (seperti hipertensi yang tak terkontrol, gangguan fungsi hati, atau porphyria).
Beberapa wanita mungkin tidak mampu mengkonsumsi estrogen jika mereka mempunyai masalah diabetes, penyakit kandung empedu, sakit kepala migraine, radang pangkreas, tingkat trigliserid yang tinggi, atau endometriosis. Bagaimanapun, wanita ini bisa mengkomsumsi beberapa pengobatan yang lain, seperti alendronate (Fosamax), calsitonin, atau kalsium plus vitamin D. berkonsultasilah dengan dokter anda untuk mendapatkan yang terbaik buat anda.

Keamanan tempat tinggalTerjatuh. Sering kali menyebabkan patah tulang pada beberapa orang yang menderita osteoporosis. Untuk menghindari jatuh, ciptakanlah tempat tinggal yang aman. Hilangkan atau buanglah karpet dan perkakas rumah yang bisa menyebabkan anda terpeleset atau tersandung. Buatlah lampu malam dan pegangan di kamar mandi anda, dan gunakan kesetan karet di bawah bak mandi anda. Taruhlah barang-barang yang sering anda gunakan pada ketinggian yang mudah anda raih tanpa menggunakan panjatan. Yakinkan bahwa ruangan dalam rumah anda mempunyai cahaya yang bagus.
Melakukan tes kepadatan tulang secara rutin dan merubah gaya hidup
Setelah umur 30 tahun, anda dan dokter anda haruslah mendiskusikan resiko berkembangnya osteoporosis anda. Tes osteoporosis secara rutin yaitu tes kepadatan tulang harus dimulai untuk wanita usia 65 tahun dan untuk laki-laki usia 75 tahun. Laki-laki dan wanita muda harus rutin melakukan tes ini jika mereka mempunyai beberapa factor resiko seperti: alkoholik, pengguna tembakau yang keras, atau mempunyai penyakit yang berhubungan (seperti, hiperparatiroid [hormone paratiroid yang berlebihan], penyakit yang diobati dengan steroid, penyakit glandula, atau penyakit ginjal atau hati yang sudah lanjut).

Tambahan untuk check up, anda dapat membantu mencegah osteoporosis dengan merubah beberapa gaya hidup anda. Berhentilah merokok dan minum minuman keras. Tingkatkanlah aktifitas fisik anda dan tingkatkan diet anda.
Pencegahan osteoporosis secara sungguh-sungguh lebih disukai daripada pengobatan, tetapi dengan pengobatan yang adekwat dapat mengurangi resiko terjadinya patah tulang, meningkatkan masa tulang, meningkatkan mobilitas, dan mengurangi nyeri. Keduanya laki-laki dan wanita harus selalu memperhatikan tentang osteoporosis dan jangan menunggu sampai tanda dan gejalanya muncul kemudian baru bertindak.pendidikan, pemilihan gaya hidup yang bijak, dan tes secara rutin dapat mengurangi kemungkinan bahwa penyakit akan mempengaruhi kualitas hidup anda.

SHORTWAVE DIATHERMY

Dalam beberapa dekade terakhir atau lebih, banyak profesional medis telah menemukan bahwa ada beberapa cara untuk membantu pasien mereka dalam penyembuhan tanpa menggunakan atau dengan membatasi penggunaan obat penghilang rasa sakit yang digunakan dalam jangka panjang. Hal-hal seperti terapi pijat, stimulator neuromuskuler, dan terapi ultrasound telah merevolusi cara komunitas medis dalam membantu penyembuhan pasien. Jenis teknologi lain yang telah menunjukkan nilai riil dalam bidang klinis adalah diatermi gelombang pendek. Metode ini berfungsi untuk mengendalikan rasa sakit dan meningkatkan aliran darah ke daerah-daerah otot yang rusak dengan tindakan panas yang sampai ke dalam jaringan (deep heat). Dalam hubungannya dengan obat-obatan berbasis non terapi, diatermi gelombang pendek dapat membantu sejumlah besar pasien dengan berbagai tingkat cedera serta berbagai jenis cedera. Melihat lebih dekat pada praktek kita berharap bahwa diatermi gelombang pendek ini bisa dimasukkan sebagai  bagian dari teknologi medis.

INDIKASI
Therapeutic Ultrasound begitu fantastis dalam menjangkau wilayah yang sangat spesifik dari tubuh. Namun, ada saat-saat ketika seorang profesional medis akan perlu menjangkau wilayah yang lebih luas dari tubuh. Di antara keuntungan lainnya, diatermi gelombang pendek dapat digunakan untuk menerapkan panas ke daerah tubuh yang jauh lebih luas. Hal ini terutama bermanfaat untuk mengobati masalah otot punggung. Selain dapat mengatasi nyeri punggung yang klasik pada sebagian besar penduduk, diatermi gelombang pendek juga bermanfaat untuk mengobati hal-hal seperti neuritis, tendonitis, dan dari semua jenis permasalahan otot. Bahkan dengan pengaturan alat yang tepat,diatermi ini juga bisa membantu pasien yang menderita osteoarthritis dan rheumatoid arthritis juga. Dalam aplikasi yang lain, bahwa diatermi ini merupakan yang paling sering digunakan dalam terapi cidera olahraga. Hal-hal seperti radang pada siku, bahu, dan lutut dapat diterapi dengan menggunakan diatermi gelombang pendek ini. Demikian juga dengan nyeri punggung bawah, keseleo sendi, dan bahkan pada gangguan sendi-sendi leher.

KONTRA INDIKASI
Namun demikian, walaupun diatermi gelombang pendek ini berguna pada semua jenis luka dan penyakit umum, ada kasus-kasus tertentu ketika jenis panas ini harus dihindari. Seperti  pada wanita yang sedang hamil, orang cacat mental, pada seseorang yang mempunyai tekanan darah yang naik-turun, orang-orang yang menggunakan "pace maker", dan orang-orang dengan masalah ginjal atau jantung, serta pasien yang sedang demam tinggi.

Singkatnya, mesin diatermi gelombang pendek ini dapat dengan mudah dipindah-pindahkan ke dalam berbagai ruang pemeriksaan atau ruang terapi dan dapat membantu sebagian besar pasien yang berbeda dengan kebutuhan yang unik. Mesin diatermi  ini bisa sebagai alternatif pengobatan bagi seseorang yang tidak menghendaki mengkonsumsi obat-obatan medis (baca: kimia), serta dapat dimanfaatkan pada setiap kantor yang mempunyai fasilitas ruang terapi/pengobatan.

All About Ultrasound

TERAPI ULTRASONIK
Apakah terapi ultrasound?
Terapi ultrasound sebagai modalitas pengobatan yang telah digunakan oleh terapis selama 50 tahun terakhir untuk mengobati luka-luka jaringan lunak. Gelombang ultrasonik (gelombang suara frekuensi tinggi) yang diproduksi dengan cara getaran mekanis dari transduser dari mesin US. Transduser ini kemudian bergerak di atas permukaan kulit di daerah yang cedera. Ketika gelombang suara ini kontak dengan udara, menyebabkan pemborosan gelombang, sehingga gel khusus US diletakkan pada kulit untuk mamaksimalkan kontak antara transduser dengan permukaan kulit.
Apakah efek terapi ultrasound?
Efek terapeutik US masih sedang diperdebatkan. Sampai saat ini, masih sangat sedikit bukti untuk menjelaskan bagaimana US bisa menyebabkan efek terapeutik dalam jaringan yang terluka. Namun demikian praktisi di seluruh dunia terus menggunakan modalitas terapi ini sesuai dengan  pengalaman pribadi, bukan bukti ilmiah. Berikut adalah sejumlah teori oleh US yang berhubungan dengan efek terapeutik.
Thermal Efek:
Ketika gelombang ultrasonik lulus dari transuder ke dalam kulit yang menyebabkan getaran di sekitar jaringan, terutama yang mengandung kolagen. Getaran yang meningkat ini menyebabkan produksi panas dalam jaringan. Pada kebanyakan kasus, hal ini tidak dapat dirasakan oleh pasien sendiri. Peningkatan suhu ini dapat menyebabkan peningkatan Ekstensibilitas struktur seperti ligamen, tendon, jaringan parut dan kapsul fibrosa sendi. Selain itu, pemanasan juga dapat membantu untuk mengurangi rasa sakit dan kejang otot dan meningkatkan proses penyembuhan.
Efek pada inflamasi dan Proses Perbaikan:
Salah satu manfaat terbesar terapi US yang disampaikan adalah yaitu mengurangi waktu penyembuhan cedera jaringan lunak tertentu.
• US berpikir untuk mempercepat waktu penyembuhan yang normal dari proses peradangan dengan menarik lebih banyak “mast sells” ke lokasi cedera. Ini dapat menyebabkan peningkatan aliran darah yang dapat bermanfaat pada fase sub-akut pada cedera jaringan. US tidak di anjurkan pada cidera dimana peningkatan aliran darah masih berlangsung.
• Ultrasonografi juga dapat merangsang produksi kolagen khususnya komponen protein dalam jaringan lunak seperti tendon dan ligamen. Oleh karena itu US dapat mempercepat fase proliferatif pada penyembuhan jaringan.
• US berpikir untuk meningkatkan ekstensibilitas kolagen dan dapat memiliki efek positif pada fibrosa jaringan parut yang dapat terbentuk setelah cedera.
Penerapan Ultrasound:
• Ultrasound biasanya diterapkan dengan menggunakan transduser yang memancarkan sinar ultrasonik. Bergerak terus menerus dalam kulit sekitar 3-5 menit. Pengobatan dapat diulangi 1-2 kali setiap hari, lebih sering pada kondisi cidera akut dan lebih jarang frekuensinya pada kasus-kasus kronis.
• Dosis Ultrasound dapat bervariasi baik dalam intensitas atau frekuensi. Frekuensi rendah digunakan pada daerah-daerah cidera yang letaknya lebih dalam, sedang frekuensi tinggi digunakan untuk permukaan yang lebih dekat dengan kulit.
Kontraindikasi Untuk Penggunaan:
• pada penyakit jaringan yang abnormal, tekanan darah yang tinggi, tumor yang menyebar di seluruh tubuh.

Jangan gunakan jika pasien menderita dari:
• tumor ganas atau kanker jaringan
• infeksi akut
• Risiko perdarahan
• ischeamic jaringan berat
• ada riwayat trombosis vena
• terkena jaringan saraf
• Kecurigaan terhadap patah tulang
• Jika pasien hamil
• Jangan gunakan di daerah gonad (alat kelamin),

Fisioterapi Pada Fraktur

Fisioterapi sudah sejak dari masa lalu sangat diperlukan karena mempuyai peran sangat penting dalam penanganan cedera, terutama sekali fraktur. Hal ini seringkali dianggap sebelah mata oleh para ahli bedah dan dianggap suatu pemborosan bagi pasien. Sehingga seringkali dipinggirkan dan dianggap tidak lebih dari “tukang pijat”.
Selain itu, dalam penanganan fraktur, Fisioterapi tampak sangat menakutkan. Penderitaan dan depresi menyelimuti penderita patah tulang selama menjalani Fisioterapi. Hal ini sebenarnya tidak berdasar baik secara logika dan studi. Sesunggguhnya, tehnik Fisioterapi yang benar adalah cara murah terbaik dalam penanganan fraktur. Hanya saja kita harus benar – benar tahu dalam menerapkannya.
Apakah Fisioterapi itu?
Definisi yang baik susah untuk dirumuskan. Ini bisa berarti aplikasi di dalam praktek medis secara fisik, artinya selain dari obat – obatan ( dan makanan) atau prosedur pembedahan. Ini adalah suatu pengertian secara garis besar, tetapi secara essensi sangat benar.
Pada awalnya, Fisioterapi adalah massage.
Dari awal sejarah, manusia telah percaya akan kemanjuran pijatan dalam menyembuhkan penyakit dan cedera. Juga tak terpungkiri adalah manfaat penggunaan obat gosok, lotion dan salep. Hanya Fisioterapi yang berpikiran keras yang bisa percaya dan tidak memungkiri hal ini.
Hampir sebagian besar mempercayakan dan mengandalkan elektroterapi dalam penanganan fraktur. Efek sensoris dan psikis dijadikan alasan para pemakai metode ini. Tetapi sesungguhnya, penggunaan elektroterapi adalah sugesti, tidak secara langsung mengobati.
Passive exercise, dengan atau tanpa stretching sudah digunakan sejak dahulu kala, dan menunjukkan manfaat yang sangat sedikit. Belakangan ini, pada kondisi fraktur tertentu, dengan latihan aktif, menunjukkan secara jelas item paling utama di dalam penanganan fraktur oleh Fisioterapi. Dalam hal ini meliputi, Free Active Exercise dan Active Assisted Exercise baik oleh Fisioterapis, papan maupun air.
Heat / Panas, memberikan efek nyaman, tetapi dalam penanganan cedera, hal ini dianggap kurang penting. Fungsi yang lebih utama adalah untuk mempersiapkan latihan, menurunkan rasa nyeri, menurunkan spasme dan merangsang hyperaemia.
Panas diterapkan dengan banyak cara. belakangan ini kita tahu bahwa tidak hanya cahaya ringan saja untuk menghasilkan panas, tapi semua jenis cahaya dan dengan semua panjang gelombang. Semuanya mempunyai prospek, dengan dimodifikasi untuk menyempurnakan beberapa tujuan khusus yang lebih efisien.
kesimpulannya, semua cahaya menghasilkan panas, penetrasinya bisa kurang bisa lebih, tapi tidak pernah menembus sangat dalam. Di luar ini, cahaya matahari langsung atau cahaya matahari yang dihantarkan melalui kwarsa, memberi cakupan spektrum yang penuh. Dan lampu “quartz-mercury-vapor”, menghasilkan radiasi tertentu. Terutama, Ultraviolet gelombang menegah , efektif sebagai vitamin( terutama sekali vitamin D) yang efektif dalam memacu metabolisme, dan dalam penyerapan Kalsium.
Terapi sinar semacam ini memacu perbaikan fraktur dengan cara mencukupi kalsium dalam darah. Tetapi tidak mempunyai manfaat secara langsung dalam pengembalian fungsi otot atau sendi. Karena sejauh yang diketahui, perubahan kimiawi dalam darah yang terjadi hanya dibawah kulit saja.
Sekarang mungkin kita bisa memberi pelayanan dengan berbagai modalitas, sebut saja, metode elektrik dan berbagai macam sinar, sebelum kita percaya mana paling penting dalam perbaikan fraktur dan pengembalian fungsi anggota gerak.
Arus galvanic, belum pernah menunjukkan berguna dalam penyerapan kalsium ataupun perbaikan fraktur. Begitu juga dengan arus Faradic.
Arus Interrupted Sinusoidal mempunyai nilai, terutama sekali untuk stimulasi otot. Hal ini kadang-kadang sangat penting.
Kesulitan timbul bila terjadi “kerja otot palsu” yang disebabkan oleh nyeri pada saat kontraksi otot dan sering juga oleh nyeri pada saat kontak kulit. Hal ini menjadi masalah dalam penggunaan arus faradik dan galvanik secara langsung.
Pada jaman perang ada Bristow coil, digunakan pada masa itu dan sesudahnya dengan hasil nyata. Sekarang, tersedia banyak alat yang kemampuannya telah ditingkatkan. “Model Morton-Smart” (belum secara luas diperkenalkan), menggunakan arus faradik frekuensi tinggi. dan dalam penggunaannya, membuat sangat mungkin mengurangi nyeri tanpa menimbulkan spasme otot meski digunakan secara rutin.
Diathermy, adalah metoda dengan arus ”interrupted high-frequency” dari arah berlawanan yang pada titik temunya membentuk panas di dalam tubuh dan di dalam area yang terbatas dengan keakuratan yang lebih maupun kurang. Fakta bahwa panas yang dihasilkan dari elektrik menimbulkan anggapan diterapkan dengan melalui kontak kulit. Tetapi diatermi sama sekali bukan treatment elektrik, melainkan aplikasi panas.
Kenyataan yang terjadi berkaitan dengan panas di dalam tubuh, banyak orang mengklaim yang di buat dalam ketidak-ingatannya akan fakta bahwa memasak daging sapi sampai benar –benar masak perlu memperhatikan kematian jaringan tisu, dan ini sama sekali tidak dapat diperbandingkan dengan pemanasan jaringan tisu yang dikelilingi dan disebari oleh arus sirkulasi darah yang cepat.
Yang benar, panas dikembangkan dan mungkin dibuat untuk digunakan, dengan perhatian pada, untuk menghasilkan dilatasi vena dan hyperaemia lokal. Dalam hal ini Diathermy terlihat untuk mempromosikan perbaikan tulang pada lingkup yang kecil dan mempunyai tempat dalam penanganan fraktur pada kasus tertentu.
Sekarang seperti yang terlihat, mungkin bisa benar-benar terpenuhi di dalam penanganan fraktur melalui panas dan sinar.
Panas diterapkan dalam banyak cara:
  • Dari pembakaran yang langsung di aplikasikan.
  • Dari lampu pijar / bohlam, format yang umum dan barangkali yang paling efisien.
  • Infra-Merah radiation, “cahaya hitam”, nilai panas relatif tinggi, tetapi penetrasi sangat kecil, kecuali Infra-merah gelombang pendek.*
  • Cahaya hijau dan cahaya kuning, yang terlihat tidak punya peran tertentu secara fisiologis.
  • Sinar ultraviolet dan violet, dengan daya penetrasi sangat rendah**.
  • Dan terakhir adalah radiasi dari proses bahan kimiawi. satu-satunya radiasi yang dibedakan yang bekerja secara spesifik, dan tidak hanya sekedar panas.
Untuk diskusi kita, manfaat mereka adalah bahwa mereka menghasilkan perubahan di dalam komposisi darah dan di dalam komposisi kulit.
Kembali pada panas, ada beberapa manfaat dari pasir yang dipanaskan yang mengkombinasikan antara panas dan tekanan lembut pada tempat yang sakit. Hal yang sama mungkin pada Parafin bath panas, juga bisa sebagai media pendukung untuk latihan aktip.
Panas dan pijatan lembut digabungkan di dalam Whirlpool Bath, dengan pasokan udara dari Mesin Hutchins atau Titus. Bermanfaat, tapi tidak selalu tersedia.
* Paling Servicable pada panjang gelombang 7,500 – 14,000 skala angstrom, bisa jalan sampai 50,000, tapi dengan bahaya terlalu banyak terjadi congestive pembuluh darah.
** variasi penetrasi diperkirakan dari 0.01 mm keatas, yang pasti tidak melebihi 0.1 mm.
Peralatan yang rumit mungkin dimanapun juga diperlukan, pasti bukan hanya untuk penaganan fraktur saja. Diathermy mungkin diperlukan, barangkali sebagai suatu mesin yang Cerdas. Physiotherapy perawatan fraktur seharusnya, sangat pasti / tegas, tidak jadi masalah menggunakan piranti atau mesin atau tidak.
Apa yang kita ingin lakukan adalah untuk menjamin/mengamankan perbaikan dengan gangguan fungsi seminimal mungkin. Kesembuhan fungsi secara lengkap tergantung dari awalnya fungsi dipertahankan sampai ke derajat yang lebih tinggi. Pemulihan sirkulasi normal berarti tidak hanya perbaikan aktif, tetapi juga pembuangan exudates yang berlebihan, menghasilkan lebih sedikit keloid, lebih sedikit fibrosis pada sendi dan otot.
Pemulihan aktivitas otot berarti pemeliharaan gizi otot dan fungsi sendi.
Alat yang efektif untuk hasil yang diinginkan adalah massage, active exercise, dan heat.
Jika kita mempunyai fraktur baru, therapy yang pertama, jika ada rembesan ke dalam jaringan adalah massage*, untuk penyerapan getah bening dan darah secara cepat di bawah manipulasi langsung**, sampai kondisi normal kembali.
Kemudian di fiksasi. Fiksasi tidak boleh korbankan, tetapi sering dipikirkan untuk memberi kesempatan massage awal tanpa mengorbankan keamanan, atau gips sering boleh dengan aman dipotong untuk mengijinkan penanganan ini, dengan awal gerakan sendi tidak melibatkan immobilisasi fraktur. Pijatan harus lembut dan konsisten.
Pada tahap ini, diberikan secepat mungkin permulaan active exercise secara aman***. Otto J. Hermann, beberapa tahun yang lalu, mulai untuk memotong gips dibagian depan paha pada fraktur hip untuk melakukan massage dan active exercise, dengan tidak ada kecelakaan dan dengan hasil lebih baik pada fungsinya.
Untuk beberapa tahun, di Bone and Joint Service Rumah sakit Boston, sepasang asisten therapist keliling bangsal sepanjang hari, dekat dengan tindakan pembedahan, melakukan massage dan menjaga pergerakan sedini mungkin. Penanganan ini telah sangat – sangat membuktikan bermanfaat hasil rata – rata.
Berikutnya, akan didapatkan pasien dalam ruang pemulihan lebih awal dari pada yang bisanya terjadi. Ini berarti penggunaan massage dan active exercise bisa lebih luas lagi namun dibawah kontrol, selama awal masa pemulihan. Dengan demikian kita pada orang yang sedang sembuh tahap yang selanjutnya. Ini harus merupakan langkah pemulihan fungsi yang nyata setelah berminggu – minggu dari penanganan Fisioterapi secara hati – hati.
* Bohler telah dengan baik memahami manfaat ini.
** Seseorang yang telah mengetahui hilangnya cairan sendi lutut di bawah tangan ahli massage tahu bahwa lebih dari stimulasi sirkulasi yang perlu diperhatiakan disini.
*** Kadang-Kadang orang boleh mengganti rangsangan menggunakan alat untuk mengkontrol kerja otot. tetapi tidak sebagai rutinitas.
Kenyataannya, bahkan sering, pada tahap sudah terjadi kekakuan sendi baru dirujuk ke Fisioterapi untuk dimulai tindakan. Dan itu adalah masalah utama, karena pada waktu itu:
  • Pasien mempunyai fraktur-nya
  • Ia mempunyai stiffjoints diluar kendali
  • Ia mempunyai kekakuan otot dan tidak bisa untuk menggunakannya
  • Ia sudah mempunyai pemikiran bahwa kesembuhan sudah terhambat, atau bahwa otot sudah tidak bisa digunakan lagi
  • Dan tindakan akan menyakiti dia.
Heat dan massage cukup baik jika kita menyadarkan dan membuat pasien menyadari bahwa mereka menggunakannya hanya sebagai persiapan untuk active exercise dan digunakan jika benar – benar dibutuhkan.
Fungsi yang riil suatu mesin stimulator adalah untuk membuktikan kepadanya bahwa ia mempunyai otot yang nyata, untuk membuat dia berusaha mengsinkronkan usaha mengkontraksikan ototnya dengan rangsangan elektrik sampai ia belajar bagaimana cara melakukan itu sendiri.*
Secara umum, Fisioterapis bekerja dengan dua jalan:
  1. Dalam mengarahkan bahwa latihan itu mudah, memanfaatkan gaya berat (gravitasi) sebagai ganti force pasif, berlatih agar pasien dapat belajar untuk melakukannya dengan tepat, berlatih dengan resiko tidak mengendurkan proses union tulang maupun kelelahan otot yang berlebihan.
  2. Dalam meyakinkan mereka melakukannya, bisa dilakukan di rumah seperti halnya di kantor. Dalam membuat mereka melakukannya sendiri.
Itu adalah hal yang penting, membuat pasien merasa gampang untuk menyembuhkan sakitnya. membuat dia paham bahwa pada akhirnya tidak ada yang lain dapat melakukan melebihi dari dirinya sendiri.
” Ia harus menyembuhkan dirinya sendiri.”
Itu adalah doktrin Fisioterapi yang penting dalam kondisi fraktur.
Penggunaan ” Heat dan massage” secara rutin bukanlah prinsip penanganan Fisioterapi, melainkan hanyalah suatu pengakuan dari ketidaktahuan akan apa yang Fisioterapi bisa lakukan.
Saya terjemahkan dari Physiotherapy in Fracture Treatment ; The Journal of Bone and Joint Surgery

Tentang Fisioterapi

Pengertian Fisioterapi.
Banyak sekali pengertian yang muncul untuk mendefinisikan Fisioterapi, baik dari kalangan pribadi, institusi maupun organisasi. Dari semua pengertian – pengertian itu dapat ditarik kesimpulan secara garis besar bahwa:
Fisioterapi adalah Profesi pelayanan kesehatan yang mempunyai kewenangan penuh dalam pemeriksaan, perbaikan dan pemulihan gerak, fungsi dan performa tubuh dengan menggunakan modalitas yang menitikberatkan pada metode pelatihan sikap, postur, gerak yang benar; pelatihan cara kerja yang aman; pelatihan khusus yang bermanfaat terapi; manual mobilisasi pada bagian tubuh tertentu dan edukasi.
penggunaan alat – alat Fisioterapi seperti sinar Infra Merah, stimulasi elektris, Diatermy hanya bersifat mendukung dari metode yang disebutkan diatas. Hanya pada kondisi – kondisi tertentu yang benar – benar membutuhkan penggunaan alat – alat tersebut.
Mengingat peranan Fisioterapi lebih pada proses perbaikan dan pemulihan, maka dalam mencapai target terapi tidak cukup dengan satu kali intervensi. tetapi dibutuhkan beberapa kali intervensi secara teratur dan berkesinambungan. Selain itu, sangat dibutuhkan “Komitmen” dan “Peran Aktif” penderita itu sendiri dan keluarganya untuk mau belajar, berlatih, konsultasi secara teratur dan merubah pola kebiasaan yang salah. hal sering jadi kendala bagi Fisioterapi dalam menjalankan profesinya, terutama di masyarakat pedesaan, orang – orang tua ataupun masyarakat dengan tingkat pendidikan yang masih rendah dimana mayoritas mereka masih berpola pikir “Sakit – Minum Obat – tidur / istirahat – Sembuh”. Mungkin untuk masa yang lalu dimana masalah utama adalah penyakit infeksi pemikiran seperti itu tidak begitu salah. tetapi untuk sekarang pola penyakit sudah bergeser ke penyakit degeneratif yang dalam pemulihannya membutuhkan penyesuaian pola aktivitas dalam kesehariannya.
Sistem Asuhan Fisioterapi
Fisioterapi dalam menjalankan tugasnya dapat bekerja secara mandiri maupun bekerja sama dalam tim dengan profesi kesehatan yang lain. tetapi dalam menjalankan asuhannya bersifat mandiri dan tidak dapat didikte oleh profesi lain. hal ini telah dinyatakan dalam kongres Konfederasi Fisioterapi Sedunia 1999 di Yokohama.
Agar dalam menjalankan asuhannya dapat dipertanggungjawabkan secara etika dan hukum,  sebagaimana tertuang dalam KEPMENKES 1363 pasal 12 ayat 2, fisioterapis berkewajiban untuk:
1. Menghormati Hak Pasien.
2. Merujuk kembali kasus yang tidak dapat ditangani atau belum selesai ditangani sesuai sistem rujukan yang berlaku.
3. Menyimpan rahasia sesuai dengan perundang – undangan yang berlaku.
4. Meminta persetujuan tindakan yang akan dilakukan.
5. Memberikan informasi dalam lingkup asuhan fisioterapi
6. Melakukan pencatatan dengan baik.
Sistem asuhan fisioterapi terdiri dari komponen Input, Proses dan Output. Proses fisioterapi adalah komponen paling penting dalam asuhan fisioterapi yang terdiri dari Assesment, Diagnose, Planning, Intervention dan Evaluation. Masing – masing bagian tersebut tidak boleh berdiri sendiri – sendiri tetapi harus saling berkaitan dan berhubungan sebab akibat.
Assesment
menurut WCPT, assesmnet include both the examination of individuals or groups with actual orpotential impairments, functional limitations, disabilities, or other conditions of health by history taking, screening and the use of specific test and measures and evaluation of the result of the examination through analysis and synthesis within a process of clinical reasoning.
Diagnose
menurut WCPT, Diagnosis arises from the examonation and evaluation and represents the process of clinical reasoning. this maybe expressed in terms of movement dysfunction or may encompass categories of impairments, functinal limitations, abilities/disabilities or syndrom.
Planning
menurut WCPT, Planning begin with determination of the need for intervention and normally leads to the development of a plan of intervention, including measureble outcome goals negotiated in collaboratin with the patient/client, family or care giver. alternatively it may lead to referral to another agency in cases which are appropriate for physical therapy.
Intervention
menurut WCPT, intervention is implemented and modified in order to reach agreed goals and may include manual handling; enhancement; physicak; electrotherapeutic and mechanical agents; functional training; provision of aids and appliances; patient related instruction and counselling; documentation and coordination and communication.intervention may also be aimed at prevention of  impairments, functional limitations, disability and injury including the promotion and maintenance of health, quality of life, and fitness in all ages and populations.
Reevaluation
menurut WCPT, Reevaluation necessitates re-examination for the purpose of evaluating outcomes.

Alat Fisioterapi : Tens 21

• TENS merupakan sebuah teknik penghilang nyeri (analgesik) yang sederhana dan non-invasive, yang telah digunakan secara luas di dunia medis oleh ahli fisioterapi, perawat, atau bidan. (Johnson, 1997; Pope, Mockett and Wright,1995; Reeve, Menon and Corabian, 1996; Robertson and Spurritt, 1998)

• TENS biasanya juga digunakan untuk meringankan berbagai jenis nyeri, seperti nyeri paska persalinan, nyeri paska operasi, nyeri punggung, nyeri akibat artritis, nyeri neuropatik, nyeri menstruasi, nyeri kepala, dan migrain. (Hansson, 1999).

• TENS merupakan teknik penghilang nyeri yang non-invasive ,tidak menyebabkan adiksi, dan hampir tanpa efek samping yang bermakna.




Latar belakang terapi TENS


Nyeri (pain)

Nyeri merupakan rasa atau sensasi yang paling sering dirasakan oleh setiap orang di manapun. Definisi nyeri adalah pengalaman sensorik (fisik) dan emosional (psikologis) yang tidak menyenangkan yang disertai oleh kerusakan jaringan secara potensial dan aktual (The International Association for the Study of Pain).

René Descartes sudah mengemukakan teori mengenai nyeri (specificity theory) sejak abad ke-17, tetapi teori tersebut belum menggambarkan nyeri secara lengkap. Pada perkembangan selanjutnya teori nyeri lebih disempurnakan oleh Melzack & Wall melalui teorinya yang disebut gate control theory, pada tahun 1965. Teori ini memberikan gambaran yang lebih lengkap mengenai definisi dan mekanisme nyeri. Sejalan dengan perkembangan ilmu kedokteran, gate control theory disempurnakan dengan teori neuromodulasi dan neuroanatomi. Gate control theory inilah yang saat ini manjadi dasar teknologi terapi TENS (Transcutaneous Elaectrical Nerve Stimulator)

Penggunaan alat terapi TENS saat ini pada umumnya tidak praktis, karena diperlukan keterampilan dan pengetahuan khusus untuk menyesuaikan program yang ada pada alat terapi TENS dengan keluhan dan jenis terapi yang diinginkan. Akibatnya alat terapi TENS lebih banyak digunakan di klinik rehabilitasi medik dan fisioterapi.

Kemajuan teknologi di dunia medis dan kesehatan memberikan banyak kemudahan, baik bagi praktisi medis maupun bagi masyarakat luas, salah satunya perkembangan pada teknologi TENS. Teknologi TENS terbaru yang berhasil dikembangkan saat ini menghadirkan alat terapi Tens 21 yang lebih praktis, lengkap, dan modern, sehingga lebih mudah digunakan, baik bagi para praktisi medis, maupun masyarakat umum. Hal ini memungkinkan penggunaan alat terapi TENS bukan hanya di klinik rehabilitasi medik dan fisioterapi, tetapi bisa juga di klinik – klinik lain, bahkan sebagai alat terapi rumah tangga.